Tanaman hias anthorium
Suluttenggo – Bisnis Bunga Bagaikan Bom Waktu Yang Siap Meledak. Bisnis bunga atau tanaman hias diperkirakan oleh sejumlah pihak akan meledak kembali. Sejumlah pemain/pebisnis bunga beberapa waktu yang lalu masih menyimpan aneka tanaman hias dan menunggu saat yang tepat untuk melepas koleksi bunga yang sempat menghebohkan khalayak ramai dengan harga yang sangat fantastis.
Dalam rangka memperingati hari bumi dan mengurangi efek pemanasan global pada tanggal 21 april nanti, Event Organizer Pekadjagat akan menyiapkan kegiatan pementasan tanaman hias terutama tanaman hias jenis Anthorium dan Aglunema yang pernah meledak di pasaran.
Penyelenggaraan kegiatan ini diperuntukkan untuk membudayakan penggunaan tanaman hidup (bukan tanaman plastik) dalam upaya melestarikan lingkungan, sekaligus sebagai ajang transaksi jual beli tanaman hias di seputaran kota Manado.
“kita akan menyiapkan 100 tempat untuk masing-masing peserta yang nantinya akan di pamerkan di salah satu Mall di Kota Manado selama 3 hari penuh, dengan biaya pendaftaran sebesar Rp.100.000,” ujar Daniel Machmud dari event Organizer Pekadjagat.
Sementara itu, “keuntungan yang didapatkan dari peserta berupa hadiah, di mana penilaian akan dilakukan pada hari kedua dan khusus untuk transaksi jual beli akan dilaksanakan pada hari terakhir (hari ketiga),” timpalnya.
Sedangkan untuk pendaftaran dapat langsung menghubungi Daniel Machmud di : 085240230033. atau kirim foto tanaman dan alamat calon peserta di e-mail : pekadjagat@yahoo.co.id dan sejumlah tim akan turun ke lapangan untuk cek tanaman dan lokasi. ” karena tidak semua jenis tanaman akan diikutsertakan mengingat jumlah pesert terbatas hanya 100 peserta,” tutup Machmud. (*)
1.493056
124.841261
Filed under: Bisnis, Komunitas | Tagged: aneka, anthorium, Bisnis Bunga Bagaikan Bom Waktu Yang Siap Meledak, daniel machmud, e mail, EO Pekadjagat, event organizer, Event organizer peka djagat, hadiah, hari bumi, kota manado, Mall, Manado, Pameran Bisnis Bunga Dalam Rangka Hari Bumi, suluttenggo, tanaman hias | 1 Comment »