“Siswaku” dan “Mahasiswaku”, Program Baru BUMIDA 1967


Laode Abdul Usman Kepala Cabang BUMIDA 1967 Manado

Manado – Setelah menggelantorkan program asuransi kebakaran, kini PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda (BUMIDA) 1967, masuk ke pasar asuransi untuk anak-anak sekolah dari tingkat SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi yang diberi nama Asuransi “Siswaku” dan Asuransi “Mahasiswaku”.

“Asuransi ini sebagai bentuk kepedulian Bumida, kepada para anak sekolah dan mahasiswa, dengan angsuran premi yang sangat terjangkau, sekitar Rp.5000 – Rp.25.000 per tahun, yang nantinya memberikan proteksi dari kecelakaan diri sampai resiko akibat sakit atau rawat inap di rumah sakit,” ungkap Laode Abdul Usman, Kepala Cabang BUMIDA 1967.

Kenapa BUMIDA meluncurkan produk ini ?, “karena BUMIDA ingin asuransi ini memasyarakat semenjak di bangku sekolah, sehingga ke depan masyarakat Indonesia itu, dapat melihat asuransi, artinya produk asuransi itu sudah dikenal sejak usia dini (pengenalan dini mengenai asuransi),” ungkap Usman sembari mencontohkan apabila siswa kecelakaan saat main basket dan membutuhkan pengobatan maka manfaat asuransi akan jelas dirasakan.

Dalam proses penggunaan asuransi Siswaku dan mahasiswaku, pihak sekolah akan menjadi pihak yang memegang polis di mana anak-anak didiknya yang akan diasuransikan dengan pemberian kartu asuransi.  Sementara, kartu asuransi  siswaku dapat juga dijaikan sebagai kartuuidentitas siswa.

“Kartu asuransi ini dirancang dari bahan plastik yang tahan air yang diberikan secara cuma-cuma oleh BUMIDA, di mana dibagian belakang kartu terdapat biaya tanggungan sesuai dengan premi asuransi (artinya ada transparansi),” terangnya.

Untuk lebih jelasnya dapat langsung menghubungi Kantor Cabang Manado BUMIDA 1967 di Komp. Bahu Mall E-3, Jalan Monginsidi-Manado 95115,  juga terdapat di Sulawesi tengah cabang Palu dan Gorontalo. (C)

Kendala dan Upaya Peningkatan Puskesmas Di Kota Manado


Manado – Kota Manado hingga saat ini masih memiliki beberapa kendala dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat. “Kendala kesehatan yang ada saat ini, di kota Manado sama dengan kota lainnya seperti masalah kurangnya tenaga kesehatan,” Ujar Amir Liputo Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Manado kepada sejumlah anggota dewan dari Kota Metro Lampung.

Menyadari hal itu, pada tahun 2011 sudah dianggarkan dana untuk rumah dinas dokter dan tenaga kesehatan puskesmas, agar 15 puskesmas yang ada di kota Manado, bisa melayani selama 1×24 jam. “Dana rudis yang sudah dianggarkan pada tahun 2011 diharapkan pada tahun ini (2012) bisa di running, puskesmas itu, 1×24 jam,” lanjut Liputo sembari menambahkan bahwa beberapa di antara 15 puskesmas sudah ada pelayananan rawat inapnya.

Diakui Liputo bahwa pihak puskesmas masih melakukan pungutan retribusi yang dikelola langsung oleh puskesmas itu sendiri.  “Sementara, retribusi ini, digunakan untuk peningkatan pelayanan, seperti penambahan alat-alat, tenaga kesehatan termasuk tempat tidur pasien dan lainnya,” tutur Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Manado itu. (C)